Nilai Impor Sapi Naik 1456 Persen Jelang Iduladha

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor sapi sebesar US$55 juta sebulan jelang Iduladha atau per Juni 2021 kemarin. Angkanya naik 14,56 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan perkembangan impor itu menunjukkan kebutuhan sapi kurban masih bisa dipenuhi di dalam negeri.

"Nah, untuk pemenuhan sapi kurban masih dipenuhi dari dalam negeri. Jadi periode Juni ini tidak terjadi lonjakan impor. Tak ada lonjakan ini mengindikasikan bahwa pemenuhan untuk kurban cukup dari dalam negeri," ungkap Margo dalam konferensi pers, Kamis (15/7).


Sementara itu untuk daging sapi, BPS mencatat impor sebesar US$64,9 juta jelang Iduladha atau per Juni 2021. Angkanya naik 4,71 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Margo menambahkan dengan perkembangan impor ternak sapi pada Juni kemarin, impor ternak sapi sepanjang semester I 2021 naik 41,87 persen dibandingkan dengan semester I 2020. Lalu, impor daging sapi naik 51,03 persen sepanjang semester I 2021 dibandingkan periode sebelumnya.

"Impor ternak sapi dari Australia, impor daging sapi berasal dari India dan Selandia Baru," jelas Margo.

Sebagai informasi, realisasi impor sebesar US$17,23 miliar per Juni 2021. Realisasi itu tertinggi sejak Oktober 2018.

Seluruh impor dari segi penggunaan barang tercatat naik. Rinciannya, impor bahan baku/penolong naik 19,15 persen secara bulanan menjadi US$13,04 miliar.

Selanjutnya, barang modal naik 35,02 persen secara bulanan menjadi US$2,55 miliar. Impor barang konsumsi juga naik sebesar 16,92 persen secara bulanan menjadi US$1,64 miliar.

Pangsa impor Indonesia utamanya didominasi dari China 31,73 persen, Jepang 8,58 persen, dan Thailand 5,78 persen.

[Gambas:Video CNN]

(aud/agt)

0 Response to "Nilai Impor Sapi Naik 1456 Persen Jelang Iduladha"

Post a Comment