Rusia Belum Akui Taliban Sebagai Penguasa Afghanistan

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan mereka sampai saat ini belum mengakui Taliban sebagai penguasa yang sah secara hukum di Afghanistan, seperti dilansir kantor berita RIA Novosti dan dikutip Reuters, Minggu (15/8).
Menurut Kemenlu Rusia, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, diperkirakan tidak pergi ke negara itu setelah dilaporkan kabur. Saat ini Ghani dilaporkan kabur ke Tajikistan.
Akan tetapi, banyak pihak juga masih mencari keberadaan Ghani, termasuk Taliban.
Di sisi lain, Kedutaan Besar Rusia di Afghanistan menyatakan mereka belum perlu mengevakuasi staf diplomatik dari Ibu Kota Kabul, meski gerilyawan Taliban mulai memasuki kota itu.
"Situasi di Kabul memang menegangkan tetapi tidak ada peperangan di dalam kota," demikian isi pernyataan Kedubes Rusia kepada kantor berita TASS.
Kelompok Taliban menyatakan mereka berjanji akan menjaga keutuhan dan keamanan Kedubes Rusia di Kabul.
"Kami mempunyai hubungan baik dengan Rusia dan kebijakan kami, secara umum, adalah untuk memastikan keamanan bagi kegiatan kedutaan Rusia dan kedutaan negara lain," kata seorang petinggi Taliban yang tidak disebutkan namanya kepada TASS.
Menurut sumber di istana kepresidenan Afghanistan, sebelum kabur Ghani sempat berdialog dengan juru runding Amerika Serikat, Zalmay Khalilzad, dan sejumlah pejabat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Menurut Pelaksana Tugas Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Abdul Sattar Mirzakawal, pengalihan kekuasaan dari pemerintah bakal diserahkan kepada pemerintahan sementara. Namun, Taliban dilaporkan menolak gagasan pemerintahan transisi dan menuntut penyerahan kekuasaan secara penuh.
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat sedang bergegas memulangkan warga dan staf diplomatik mereka dari Afghanistan melalui Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.
Bandara itu menjadi satu-satunya jalan yang aman buat evakuasi karena hampir seluruh akses darat di kawasan perbatasan sudah dikuasai Taliban.
Milisi mujahidin Afghanistan yang menjadi cikal bakal Taliban adalah salah satu kelompok yang melawan penyerbuan Uni Soviet pada 1979 sampai 1989. Setelah Uni Soviet menarik pasukan, Taliban kemudian berdiri pada 1994 dan terlibat perang saudara memperebutkan kekuasaan dengan kelompok milisi lain.
Taliban kemudian berkuasa di Afghanistan pada 1996 sampai 2001 hingga kemudian diserbu Amerika Serikat dengan alasan melindungi kelompok teroris Al-Qaeda.
(ayp/ayp)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Rusia Belum Akui Taliban Sebagai Penguasa Afghanistan"
Post a Comment